Pinjaman Amartha Adalah

Pinjaman Amartha Adalah

amartha pinjaman, amartha pinjaman 🤏 ialah program Institut Pendidikan Guru Kampus Ilmu Khas (IPGKIK) khusus memberikan latihan seni pengucapan awam dalam aktiviti bercerita, dan pengacaraan majlis kepada murid sekolah rendah. Matlamat program ini ialah meningkatkan kemahiran komunikasi, keyakinan diri dan kemenjadian murid sekolah rendah.

%PDF-1.3 %Äåòåë§ó ÐÄÆ 3 0 obj << /Filter /FlateDecode /Length 8343 >> stream xÅ�Yw\Çq€ßçWŒ,p0$�ÁÝÈ&µ€²%Û±•0ÎCè‡ë89T[ÉÿÏW]UÝ}@šP¡Ž0sëöZ][WU÷ümÿÍþoû›/~(÷ßþ°/Â?|¨8UUS•c§ÀøTU§¦oÇ~ßÕ©o†~ÿí÷ûÏßî-ÈÇÀ‹‘û¦wo¿ßß¼}[íËýÛïöÇ�žïßþÇþÍÛÐé™=ì²ÚZz¤‡ýSô°›Ï¡,Šæ¶^¶²õúƒŽ½ù cïž~ì×Å©(ÊjÿöÛŒHË~}É¿MTº ¡ª,ËSSÔŽŽªÈÕðaø öp]ÕÌä^^!Ò�§¦kAtßt§²éºÝ÷û YÐ6]aû÷¬deØú}V7Áþºÿ—ý†7Uß·û¾OcÕöû²ªi³Ý×ý°ûû_BÁ›?þåïßþå¿ÿçÿíýþïÿÎx¤\10‘j.º¡”Fé=Áû7_}_îïþk÷MLM� «Úaß·Ý©o‹jÿý¾ÛÓ8È0ö>ƒiS-ñº»>Át"ò¦{Ze"}Q6û®>ÁLe�0ÐŽ‘®Ne÷7)Éè{±<”uS"_ã8‹òTvuÅL¥b*LdM°ÓÖ™b—ò…¬ü·{"˜ä£íªSÕ å¾n“ð�JøEÆÿâãçûj¼xèøì‡ð©O—áû»c(ðîyøxñòʾ]?ß]SÅ^Ÿìó&«¯-[ñBÛ,íñªz¾¿ŽýžïhJëÖZÐÊ5‹öZb7m¯·þË!4¥/'}„žÿ¼ûõÙÍdEÂh9ÃidMÁ¨q™aô(ÃÞ 4­‹°zÝtùº¶:Õe_ï«©tZ¾±øsಠ߻€ Cß‹ ºU”.?ɾwÙwmÏjÿ24õ«ðZÿÚ‹W‚íz ¯´_{5¾faYLÄ2í�w;ØÛ@nma>ͪÛr>ß?f‰’ÑQE{ê†*ÃZ÷(³f©0\œWQÔ>Iª ±Àr%{Y»î2x„ÝÀø/ø»;^èÊÈÃþx€‘7acq‡±F4ÓÈMÙœ:ì¹ÅxïžÓáv&ÝÕ34=ò¸Gè.:Dˆ½`žBsÐ�È”—H&>@�|0–ëºPA%…®´¬P°<^oÄÍ‚:tN%b=�ðIè!Ñt_t§als¤{ `;³ª] eE*óžÈÊêQ‚-{‘¬£cY§íSP Š/›MÓœJLƒ¬3›4ó±ëÏÄ®«jAɳ�ïâ‹wÏ¢�¬ìÓ™jô#/c3'ïŽ7°bÓJHâM¹ º²‚&P­J¥ÿz¬ƒZÿñmØmÚ9® ƒ²*‡SQ‡U5#!úÙIõº#ä^|N8ÛeWì7�0@ÙTP ›^ð3—¬×jÓÝónUB•MÝžŒ‚Åb@m¥h<£® ¡Â“*€F"By¼«õcµ‚àPd¢^*š¼S(4§ÐÒÚÃt’ö„òø@Iˇ½ó†:¡i¹KÃPgwìµ°—ôÑÊÚ8­]çHFd½PÑè#ý>ú“Õ­š­lîº °ø¿ßc-Ÿú®Ágá°÷¶ëêˆ%ÄÎ$Õ�°¿î¿f﹤³`¬¨p{·ð\Þ&ÊY›ÙÎÚF·ÊYíLñw½Ì·cK6¥`ˆêF�µl¹Y4²JZIÐ$ƒ<Ï_ÆVà¾É�’¦Fž´E¿Ûñà‘ìÅFkÚY;` „ÎÌ N"¦¸¼*„‚™°�ìÈ'¨�Ú«`À^þRÍ Œà¤h¬ìárZº¯VÄáV§^ó+c×Õ·¯õÁ_X+Zíµ° Õ[[šÚ’CÔþ,ô¢ý %Cå×…C^i«ÖÅ�ÊÖ)¾þ<4‚EÏì¿È¾Ïª7ÚŠbéUá˜ØmÑÜ£=„ÆQæbdwȼ�Ü[òu‹faï#Œr½x„{³ºöHî DZÎŒ€ÈÈe± ›;Å‚­òUß|$ëÒ�ºâîІåO¯š¾v»²y󥮌 6Rl÷¾0¯ûæp—Ö9!ôü=½Ík7á‡A8Ö¢ÛVæUÔ‡@na`ºÈ…,Œ%¼®mBlð‚Äðr—‘K¢0?ϼ�©eÝ7§àš y£6¶TnN¥EY�Õ©h°Hæ]}úëM¢i9™¦NâmZô El�}ùd曟²Á�U Xʳ٠ºLü‰Ç*î\é+q6û#F÷3ý°§ß<ÙÂ"Øû`úÌÆ÷;×e_ v±}Õ²ÏÝŽùÌlDÏà¡û™¦3ô§±e�2CK[^®¢|Q>ÝEä‹:2áu¸Ê“—ÎÄöY�S6 ¢ ÎEDý”Õ¢€½nÛ…‰rxe#°¼;ŠP´˜�eÕF|bKªÁ¹ÝuèžµqþŒ¦T¢³¶kOlàºiGèÍ�L”ËJ^÷Ú¾;u#FÓbÎ9g®™±²A_–Õi¨»GòxÂânEÅ7#챋|€Pf8uþQù±^„õŽ7<ü£ƒÅ·m;Ò„ÐDŠeéÁLÇ(äæ-á�2LW>{Ärßöå©* ”cÍ&+"ÂÞï#t(J‰�”±n‚ÉdÑ”>Õÿ~ß–,CÛEÐî}¥Ú©f‚=…E4óÜeH¸{WwuÛŸðð`a3 Ãh6 Ùž‰!œ> •{â…ê»—Wú‰2¡ÔéæPÜ°ä2Êݶ´,�¨ÇøoÆS{9´­1ûItt¶)Bí#€Yéo¹$»T/¿&8uŸ;|ЂȊð©Ç>”Šž#(”'‚X©)ˆ­Bà1k›X¤,Ø׌ñaMdAn0• ¬iïÃÚ¥’Th2ÃMð~^(Î0ôˆ¾)Z+Zü%ÎÐ ¹õJfúS‡²‚º?ï6ä†,¶\èjvuè²…³¥•Í ™U«8&n°u}çs†0[Ø0(–Š-Û°FÒ[Yh"ÎfÖ3)RdŽuʲK�qÙÉE‚þu]ŒºA’8[È»¼!‘H,Qâåéæâæòæ@™ÇËEÂɲN‚¹-ÜE’ÉÅkãbãictæ™%nOð³ÝÄ/„mõtz<_[tpÚ�àD} ”"Œ•U¾ )Pe@k_Ên$ù²Î‘A‡„ °ÑAÆrY6\Ô”Œ2ÕC‚˜<±É��ˆ…|"óù™høÛÉz’š†ÍXÖ;µ†m=¦í‹b2œ¨JzÈsr>¯­ísËj¤“+e]¿4¯ý+•bPïuE|øµ+“µ�q[¶ƒ°FZÒ-ûR. WO’º2§�šÎ˜)¥Vr5Ûz­?Ì<ŒªäIâca©Ë!ìTáVœ ø®*’ ˜VW|‡òŠ¢'‚j¨»\­[VE¢-�ú R¦ÊòÄŽ¾1y)€™Ëw :}i’âCôU“¯Ü³ãÛ7xÝê±ëIà­ñµ’Dë06€¬?õøo ¥ªš:š¶Å‡q¤Ý'÷úbi^}rk¡$Ñ \ݤJV΋gΓj¾¸URv¼´+Êk©g‡Ï”[oB¨×ù6T2F¸îU‹À5ÒÙí¡(ø?ö~õÌJÝÞØ0Š‹�Ä2·o1$ÆÒÐîhµž…¤Xéå“X\xÛÜÌAÏÍÍ‹kë*Ì’ÒØÍ•aé™}J[‰‡7Š™rfF$ÕÕžñ�é(3ÑãáæiɆà`ß²»fKjq-¸…[L„Û“é­ õx©Ø6 ±ól™iMS)¦+my­USóæ,škêáÚZðRV×reìÉ>�+�Y±LøD1–ËôÂvN%©cä—­ô†¨mn^†É›t“þlj±l‰à°_ÙŠZd�?«V±K.ÄÚ ?ÈBÕÝÀQ/̪€k…%|�´ r>K<ÓË™û{*ìÚÉN®!"Ô®Ó)”óêÚÃøÎÄ^4Ï2|‹�²Ü”u¤+äÐvf²EÂŽ™3„©ö‘9{Â~¥j'$¹|:£‹ÜŒ^„Á»¦ÆÙ2aÍäQ+<™C]‚cKèKU±8þ6I¤%j|Ír#CíÊ´ÍážÑ\5 ªNÖÐÙAâÞÆ1w»®ÚEf‹Á(G.ØÈ©F’ SÝ[¦&<׎ ÷b›»zhNuÇŽ2Âh3Ábý¬n„=Ò>J

Bisnis.com, JAKARTA — Bisnis rintisan peer-to-peer (P2P) lending, PT Amartha Mikro Fintek (Amartha) mengklaim berhasil menjaga nonperforming loan (NPL) di bawah 1 persen melalui pengelolaan yang ketat.

Founder sekaligus CEO Amartha Andi Taufan Garuda Putra mengatakan bahwa secara bisnis yang diprioritaskan oleh Amartha adalah kualitas portofolio bukan pertumbuhan.

Dengan begitu, tidak pernah memaksakan terjadinya penambahan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM)  dalam portofolio peer-to-peer (P2P) lending.

"Tumbuh dengan sadar, menyalurkan dana besar bisa jaga NPL begini, karena kalau terlalu agresif penyalurannya, NPL akan naik, itu yang diperhatikan secara bisnis. Secara rencana bisnis, secara hubungan dibangun bersama UMKM, kami sadar bisnis UMKM bukan yang stabil pendapatannya, musiman dan kadang bagus, momentum habis jelek lagi, nanti bagus lagi," ujarnya dalam sesi wawancara khusus bersama Bisnis.com, Jumat (17/3/2023).

Menurutnya, Amartha bisa konsisten karena melakukan penyaringan secara selektif pasar UMKM yang potensial sesuai dengan selera risikonya.

Selain itu, dia juga membentuk mesin kredit sendiri, serta membentuk credit scoring sendiri berdasarkan daerahnya.

P2P lending yang fokus pada pemberdayaan UMKM perempuan ini juga menyiapkan profil risiko tersendiri di masing-masing wilayah, seperti di Sumatra Selatan yang cocok petani rumput laut, di Sumatra bagian lain ada petani kopi yang sudah memiliki pasarnya sendiri juga.

"Dengan begitu, risiko modalnya tidak balik rendah, pengalaman menanam kopi, hingga petani rumput laut. Hal-hal itu dipetakan secara tepat memanfaatkan data science dan tim lapangan. Kekuatan kami kombinasi teknologi dan people on the ground, kami ada 7.000 orang di daerah mendampingi UMKM," katanya.

Dengan menjaga portofolio UMKM yang sehat, lanjutnya, pemberi pinjaman berupa korporasi juga terus bertambah. Pada 2022, terdapat 10 perbankan baru yang masuk sebagai pemberi pinjaman di Amartha. Di antara 10 perbankan baru ini dari level BUMN hingga Bank Perkreditan Rakyat (BPR).

Amartha lanjutnya mematok return tertinggi bagi pemberi pinjaman bagi UMKM berprofil risiko tinggi hingga 14 persen per tahun, masih lebih rendah dari suku bunga kredit BPR yang mencapai 24 persen per tahun.

Taufan menjelaskan BPR yang memberi pinjaman di Amartha mengikuti acuan suku bunga Amartha, sehingga BPR mendapatkan return lebih kecil dari suku bunga kreditnya.

"BPR ini ada masalah, scalability tidak ada, punya modal lebih vehicle ada di Amartha, rate sesuai Amartha. Namun, mereka juga dapat keuntungan tidak ada operating cost, credit analisis, tinggal cek SLIK [sistem layanan informasi keuangan] saja, tinggal pilih peminjamnya," katanya.

Taufan menargetkan laba bersih yang bertumbuh lebih tinggi pada 2023. Amartha juga menargetkan dapat menjangkau wilayah baru dengan kepadatan UMKM yang tinggi.

Perseroan juga menyasar masuk di wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT). Targetnya, secara jumlah bertahap tumbuh dengan berkualitas.

"Dari sisi lender individu, investor individu fokusnya meningkatkan produk kualitas dahulu, produk experience, anggaran pemasaran juga tidak sebesar itu. Ketika rajin membuat iklan di televisi maupun billboard tinggi biayanya, trade off, dinaikkan marketing bisnis berdarah-darah lagi, itu diminimalisir."

Bisnis.com, JAKARTA — Penyelenggara fintech peer to peer (P2P) lending PT Amartha Mikro Fintek atau Amartha mencatat peningkatan yang signifikan terhadap pinjaman sampai dengan semester I/2024

Adapun Amartha telah menyalurkan sebanyak Rp5 triliun pada periode tersebut. Angka tersebut meningkat sekitar 66,7% apabila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya.

“Pada semester pertama tahun 2024, Amartha mencatatkan penyaluran akses permodalan mencapai Rp5 triliun, meningkat signifikan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp3 triliun,” kata Founder & CEO Amartha Andi Taufan Garuda Putra saat dihubungi Bisnis pada Senin (22/7/2024).

Andi mengatakan pencapaian tersebut tidak hanya mencerminkan keberhasilan strategi dan pendekatan bisnis Amartha tetapi juga kontribusinya dalam memperkuat ekonomi akar rumput di Indonesia.

Diketahui, Amartha memberikan pinjaman terhadap sektor produktif atau kepada pelaku Usaha, Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Amartha memfokuskan diri pada penyaluran kredit produktif ke segmen ekonomi akar rumput sejak 2010.

Andi mengatakan segmen ini mencakup kelompok masyarakat yang termarjinalkan dari akses layanan keuangan mikro.

“Dengan penyaluran yang tepat guna melalui penyaluran dana serta pendampingan dan literasi, segmen ini bisa meraih kesejahteraan merata,” kata Andi.

Amartha mencatatkan tingkat keberhasilan kredit selama 90 hari (TKB90) mencapai 98% per 22 Juni 2024. Dengan demikian, tingkat kredit bermasalah-nya dilihat dari TWP90 hanya 2%. Angka tersebut lebih kecil dari batas atas yang ditetapkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yakni 5%.

Andi menyebut untuk memastikan kualitas portofolio bisnis yang baik, Amartha telah mengimplementasikan pendekatan berbasis mesin penilai risiko (risk-profiling engine) yang didukung oleh kecerdasan buatan (AI).

Teknologi ini, lanjut Andi, memungkinkan Amartha untuk mengukur profil risiko peminjam dengan lebih akurat.

“Selain memanfaatkan teknologi digital, Amartha juga memberdayakan lebih dari 9.000 tenaga lapangan di wilayah perdesaan untuk memberikan pendampingan usaha dan pelatihan literasi keuangan digital kepada para perempuan peminjam [female borrowers],” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis.com, JAKARTA - Platform teknologi finansial pendanaan bersama (fintech P2P lending) PT Amartha Mikro Fintek memilih strategi mengincar pelaku usaha bidang bioekonomi, pertanian, dan perikanan, demi ikut mendukung geliat perekonomian nasional yang berkelanjutan.

Founder & CEO Amartha Andi Taufan Garuda Putra menjelaskan bahwa transformasi dari ekonomi ekstraktif ke ekonomi restoratif sebagai solusi pertumbuhan yang berkelanjutan dan pelestarian alam penting untuk membantu Indonesia mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045.

Untuk mengakselerasi transformasi menuju model ekonomi restoratif yang sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045, salah satu cara yang bisa ditempuh adalah dengan mendorong pengembangan bioekonomi.

Bioekonomi yang berfokus pada pemanfaatan sumber daya alam hayati secara berkelanjutan, bisa menjadi katalisator yang mempercepat transisi menuju ekonomi rendah karbon dan mengurangi ketergantungan pada sumber daya alam (SDA) tak terbarukan.

"Bioekonomi adalah antitesis dari ekonomi ekstraktif yang mengandalkan SDA tak terbarukan seperti batubara dan migas. Pembiayaan modal kerja dari Amartha untuk meningkatkan nilai tambah produk UMKM sektor pertanian dan perikanan berkelanjutan merupakan langkah awal mendorong kontribusi bioekonomi terhadap perekonomian nasional," ujarnya dalam keterangan resmi, dikutip Sabtu (5/10/2024).

Terkini, kontribusi bioekonomi terhadap produk domestik bruto nasional memang masih sangat kecil. Padahal, dengan keragaman biodiversitas yang begitu kaya, Indonesia punya potensi besar untuk mengembangkan bioekonomi. Bahkan sektor UMKM pun dapat memberi kontribusi terhadap percepatan bioekonomi di Indonesia.

"Sebagai contoh, Indonesia adalah produsen kakao terbesar ketiga dunia, tetapi lebih dari 80 persen ekspor kakao Indonesia berupa biji mentah sehingga nilai ekspornya kecil. Dengan pengembangan bioekonomi, yang juga menekankan pentingnya hilirisasi produk berbasis sumber daya hayati, biji kakao bisa diproses menjadi produk bernilai tambah tinggi antara lain bubuk kakao dan cokelat," tambahnya.

Andi Taufan juga mengungkapkan pengembangan bioekonomi masih menghadapi beberapa tantangan, salah satunya terkait pembiayaan.

Perlu kolaborasi yang melibatkan banyak pihak, mulai dari pendana, institusi keuangan, hingga de-risking institution, untuk memitigasi risiko dan menyediakan alternatif pembiayaan di sektor bioekonomi.

Oleh sebab itu, sejak berdiri 14 tahun lalu, Amartha percaya bahwa bisnis yang berkelanjutan adalah bisnis yang memberikan dampak bagi masyarakat dan lingkungan dan mencoba terus terlibat dalam inisiatif bioekonomi.

"Amartha menyediakan pembiayaan untuk sektor restoratif, salah satunya agroforestri. Inisiatif ini diperkuat melalui kolaborasi dengan Koalisi Ekonomi Membumi atau KEM untuk memberikan pembiayaan bagi sektor hutan produktif," ungkapnya.

KEM bersama Amartha mendorong portofolio inovasi berbasis alam dalam bentuk hilirisasi komoditas, misalnya tepung mocaf, minyak atsiri, olahan kelapa, produk kopi setengah jadi, dan lain-lain. Komoditas ini melibatkan sektor UMKM sebagai produsen, sehingga UMKM memiliki peran penting dalam mendorong bioekonomi.

Inisiatif bioekonomi yang sedang dijalankan Amartha saat ini adalah pengembangan koridor satwa liar seluas 304 hektare di kawasan hutan Bali Barat, Kabupaten Jembrana, Bali.

Amartha bekerja sama dengan Kelompok Tani Hutan (KTH) Giri Amerta baru-baru ini menanam 2.000 pohon produktif-endemik.

Harapannya, koridor satwa liar dapat melindungi habitat satwa liar dengan ketersediaan suplai makan dan menciptakan sumber penghidupan alternatif yang berkelanjutan bagi masyarakat.

"Kerja sama dengan KTH Giri Amerta memastikan pertumbuhan ekonomi masyarakat akar rumput berjalan seiring dengan upaya pelestarian lingkungan, sesuai dengan prinsip-prinsip keberlanjutan Amartha," jelasnya.

Mengacu laporan terbaru dari Center of Economic and Law Studies (Celios), Indonesia diperkirakan butuh Rp892 triliun hingga 2045 untuk melaksanakan strategi ekonomi restoratif di berbagai sektor secara efektif.

"Amartha optimis kolaborasi yang strategis dapat membuka banyak peluang bagi UMKM akar rumput untuk menjalankan usaha di sektor yang berkelanjutan, yakni bioekonomi," tutup pendiri Amartha ini.

Hold up! Access forbidden.

This website use security service to prevent unauthorized access and online attack. Your action might trigger the security solution. Please contact the site administrator to resolve this issue.

Melde dich an, um fortzufahren.